Pendidikan

Tindak Tegas “Algojo Algojo” di Dunia Pendidikan

Banyuwangi – Baru baru ini yang terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu oknum PNS, guru SMPN 2 Gambiran melakukan kekerasan ke siswanya menjadi sorotan dari Dinas pendidikan banyuwangi,

Kejadian pemukulan yang dialami oleh salah satu anak siswa yang masih dibangku kelas 1 SMPN 2 gambiran yang bernama inisial MX menuai sorotan dari berbagai media yang ada di seluruh banyuwangi, (27/10/2023)

Dengan adanya tindak kekerasan didalam sekolahan benar benar tidak mencerminkan sama sekali ke anak didik, yang mana seharusnya Guru bisa mencerminkan,menjadi contoh dan menjadi suri tauladan bagi Anak-anak didik tapi ini malah sebaliknya menjadi algojo di sekolahnya,

Menurutnya, perilaku guru yang melakukan tindak kekerasan ini tidak mencerminkan kompetensi kepribadian sehingga diragukan keguruannya. Kompetensi kepribadian guru memiliki indikator, di antaranya kepribadian yang mantap dan emosi yang stabil. Dia menjelaskan memberikan sanksi kepada siswa haruslah bersifat mendidik, bukan dengan kekerasan. Siswa yang dianggap tidak tertib harus dibina dan diberikan sanksi berupa disiplin yang positif.

Bila ini sering terjadi d berbagai sekolahan seharusnya Guru juga harus dibekali tes spikologi dan kemampuan manajemen serta pengelolaan kelas, karena setiap guru seharusnya tahu dan mengerti karena Guru pasti akan menghadapi anak yang bermacam macam karakter dan perilakunya agresif dan sulit diatur,

Aktivis muda dan tampan Sugiarto menyampaikan “Banyuwangi sedang tidak baik baik saja”,
Kalau dari Yoga “Banyuwangi dalam kondisi tidak sehat, banyuwangi kondisi Sakit”,
Aktivis banyuwangi selatan dengan ciri khasnya berpenampilan koboy Rofiq Azmi juga menyampaikan,, “Banyuwangi butuh obat penenang dari BPK”,
Dan dari saya sendiri “Banyuwangi butuh di kontrol lebih tajem dan teliti lagi

Karena sebenarnya di setiap instansi sekarang ini harus benar benar di pantau dan di awasi baik dari media, masyarakat,wali murid serta lembaga lembaga yang terkait

Dalam situasi posisi dan kondisi seperti ini seharusnya semua lembaga pendidikan lebih menjaga dan memperhatikan terkait kualitas dari lembaganya Masing-masing
Agar tercipta suatu kridebilitas yang mumpuni

(IONE)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button