Tertipu Ataukah Tergiur, Dugaan Cerita Pengikut Robot Trading

BELITUNG – Awak Media Mendapatkan informasi Langsung yang Di Lansir dari Salah Satu Media online kejarfakta.com Tentang Adanya informasi tentang Pengikut robot trading di Kabupaten Belitung, atau yang viral dibicarakan Net89, saat berbincang dengan wartawan kejarfakta.co bercerita.
Diceritakan sumber, kan sudah banyak yang kena (tersangka), kayak yang di bangka itu.
“Kalau tidak salah mulai nya ini sekitar tahun 2018, bulan 6, kalau aku ikut tahun 2019 bulan akhir,” kata sumber yang identitasnya tidak disebutkan.
Diceritakan sumber, kalau yang rugi itu yang akhir akhir. Dia mencerikan ada rencana pembuatan tower, beberapa waktu lalu sebelum hal ini menjadi kolep.
Berbicara setoran, dia mengatakan, disetor ke salah satu pemborong.
“Kalau aku setornya ke pemborong yang dekat sinilah. Kadang ke orang pangkal pinang(Bangka), hingga pencairan (penarikan uang),” sebutnya.
Saat ditanya mengenai sistem apakah sama dengan Net89. Dia (sumber) mengatakan sama.
“Sama itu, harusnya kan ini sudah kena juga,” imbuhnya.
Terkait pejabat yang disebut-sebut turut serta secara langsung hadir saat peresmian kantor di Belitung.
“Disini mungkin, diduga ada kelalaian pemerintah yang mungkin kurang jeli(teliti),” ucapnya.
Penuturan sumber, sistem atau pola dengan cara membeli robot.
“Beli robot, misal satu robot tujuh juta lima ratus, beli robotnya satu juta lima ratus. Yang tujuh juta lima ratus bisa kita ambil, sisanya satu juta lima ratus balik lagi untuk beli robotnya(jalankan robot mesinnya). Jadi tujuh juta setengah itu anggaplah modal kita,” terangnya.
Penuturan sumber, salah satu kantor ada yang merugi sekitar lima miliaran. Dikantor itu aja ada yang berkisar lima milyaran (rugi) uangnya. Ada beberapa lah yang baru gabung sudah kolep(belum sempat kembali uangnya).
Sebenarnya, pemerintah juga kenapa dibiarkan. Awalnya sudah pakai broker kita (Indonesia), tapi tidak sanggup, Akhirnya ngambil lah broker luar yang katanya tidak ada pajaknya. Tambahya dia (sumber).
Sebenarnya, kata dia lagi, saya sudah baca di yuotube bulan sebelum itu. Ada yang ngomong, ambil lah uang kalian, liat aja nanti bulan 2 tahun 2022, akan disikat habis oleh bareskrim. Ternyata benar rupanya.
“Kalau saya pikir terus bisa stres, soalnya bukan sedikit uang saya ratusan juta. Nah di bulan berapa itu, saya tidak update lagi.
“Bahkan itu ada yang struk mikirin, dak gampang baru ikut langsung kolep,” paparnya.
Kalau saya kirim ke rekening teman tidak langsung ke situ. Cuman berapa kali aja kirim ke rekening N (inisial), timpalnya sumber.
“Kalau uang asli saya ratusan juta, soalnya saya jual barang-barang,” lanjutnya dia.
Saat ditanya apakah dalam hal ini ada himbauan resiko bakal ditutup, dia menjelaskan bahwa pihak tersebut pernah bercerita ada rencana pembuatan tower.
“Resiko memang ada, karena orang banyak cerita mau bikin tower, tower saja 4 tahun baru selesai untuk kantor gedenya di Jakarta. Jadi orang percaya, oh mungkin buat tower saja sekian tahun,” tukasnya, Minggu (16/7/2023).
Publik menduga, dalam hal ini para pengikut, Tertipu Ataukah Tergiur Terkait Robot Trading di Kabupaten Belitung.
Begini tambahnya sumber(red-) bercerita, awalnya kan robot itu tidak bayar,
“Kalau orang masuk yang pertama (yang awal-awal) sih tidak rugi, saya pun sampai sampai 10 bahkan 15 beli robot satu kali itu,” pungkasnya.
Anehnya, jika hal tersebut diduga bodong namun banyak yang mengikuti bahkan informasi yang dihimpun diduga banyak yang merugi ada juga yang mendapat keuntungan dalam arti ada perputan uang. Lantas bagaiman pemerintah bisa toledor bahkan sampai-sampai oknum pejabat daerah pun ikut nimbrung meresmikan salah kantornya.
Saat bersamaan, ketua LSM TEMPUR, Herlambang dirinya hanya tak habis pikir kalau hal tersebut sampai-sampai melibatkan oknum pejabat pemerintah.
“Kalau saya lihat dalam hal ini mungkin belum ada pelaporan, jadi mungkin belum ada tindaklanjutnya,” ungkapnya. ( lendra Gunawan )