Hukum dan Peristiwa

Program Sanitasi Pedesaan Di Bondowoso: Kontroversi Terkait Penempatan Tanah yang Sengketa

Bondowoso – Program sanitasi pedesaan di Kabupaten Bondowoso mendapat sorotan tajam dari Ketua LSM BIN cabang Bondowoso. Beliau mempertanyakan selektivitas dalam penempatan proyek sanitasi di lahan yang masih dalam sengketa, menyebabkan proyek yang sudah mencapai 50% selesai harus dibongkar kembali.

Bagaimana ketua kelompok di Desa Kemirian Dusun Mojo kecamatan Tamanan menyikapi hal tersebut ?, kami mendukung upaya meningkatkan sanitasi pedesaan, tapi kami juga berharap agar pihak terkait harus selektif dalam memilih lokasi proyek. Agar hasil kerja keras yang di bawah tidak dibongkar ulang karena masalah sengketa lahan,” Kata Slamet Ketua LSM BIN Bondowoso.

LSM BIN cabang Bondowoso mendesak pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi mendalam terkait penempatan proyek sanitasi. Mereka menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara pihak terkait dalam memilih lokasi proyek sehingga menghindari kendala serupa di masa depan.

Pemerintah daerah Bondowoso harus menanggapi keprihatinan ini dan harus membentuk tim khusus untuk memeriksa ulang seleksi lokasi proyek sanitasi. Mereka berjanji akan memastikan bahwa proyek-proyek ini ditempatkan dengan cermat dan meminimalkan risiko konflik lahan di masa mendatang.

Pertanyaan yang diangkat oleh Ketua LSM BIN cabang Bondowoso menunjukkan pentingnya koordinasi dan evaluasi yang lebih baik dalam pelaksanaan program sanitasi pedesaan, untuk memastikan manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh masyarakat setempat.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button