Persahabatan Politisi Tabroni Adyuta (PDIP) dan Mochammad Sholeh (Partai Gerindra) Sejak Remaja di Kampung Osing Jember: Beda Rumah Politik, Tetap Satu Rumah Kampung Osing

Jember – Persahabatan yang erat dan tak tergoyahkan antara dua politisi muda, Tabroni Adyuta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Mochammad Sholeh dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), telah membuktikan bahwa perbedaan rumah politik tidak harus menghancurkan hubungan sosial. Keduanya telah menjalin persahabatan sejak masih remaja di Kampung Osing, Jember, dan tetap menjaga silaturahmi meskipun berada di partai politik yang berbeda.
Dalam sebuah pertemuan eksklusif dengan kami, Tabroni Adyuta mengungkapkan, “Kami berdua selalu memiliki tekad untuk tidak membiarkan perbedaan politik mengganggu persahabatan kami. Kami tumbuh bersama di Kampung Osing, dan itu adalah ikatan yang sangat berarti bagi kami.”
Mochammad Sholeh juga menambahkan, “Persahabatan kami adalah bukti bahwa di luar politik, kami tetap satu keluarga. Kami sering bertukar ide, bahkan jika itu terkait dengan perbedaan pandangan politik kami.”
Kampung Osing, yang terkenal dengan budaya dan tradisinya yang khas, telah menjadi akar dari persahabatan mereka. Kedua politisi muda ini sering menghadiri acara-acara budaya dan sosial di kampung halaman mereka, yang membantu memperkuat ikatan mereka.
Ketika ditanya tentang bagaimana mereka menangani perbedaan politik mereka, Tabroni Adyuta menjelaskan, “Kami selalu fokus pada tujuan yang sama, yaitu melayani masyarakat dengan baik. Terlepas dari partai politik kami, kami berusaha untuk mencapai kesejahteraan masyarakat kami di Kampung Osing.”
Meskipun terkadang memiliki perdebatan politik yang sehat, persahabatan mereka tetap tidak tergoyahkan. Ini adalah contoh yang inspiratif tentang bagaimana persahabatan dapat melewati ujian waktu dan perbedaan politik untuk tetap bersatu dalam satu rumah, yaitu Kampung Osing.
Kami berharap bahwa persahabatan Tabroni Adyuta dan Mochammad Sholeh akan terus menjadi teladan bagi politisi lainnya, menunjukkan bahwa di tengah perbedaan politik, persatuan dan persaudaraan tetap dapat diperjuangkan.