Menjadi Pengusaha adalah Cita-Cita Agung Sang Sekdes Randuagung

JEMBER – Erfan Vaesol AK,S.Pdi, Sekretaris Desa (Sekdes) Randuagung, Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Perawakan yang menarik dan berwibawa walaupun belum sixpack. Meski menjadi Sekdes terbilang di usia muda, Erfan, sapaan akrabnya, lebih sering tampil dengan sikap sederhana. Bahkan, bisa dibilang penampilan bapak dua anak itu cenderung nyantri.
Lahir dari pasangan suami istri yang cukup sederhana dan berlatar belakang petani, pria dandy kelahiran Jember, pada tahun 1987 itu merupakan anak tunggal. Dengan mengikuti jenjang studi di tanah kelahiran sendiri, mulai dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Randuagung 2 melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sumberjambe 1 hingga Madrasah Aliyah (MA) Nurul Qarnain, pondok pesantren besar dan ternama di Jember sebelah utara. Juara kelas saat sekolah pun pernah dia rasakan.
Pak Carek tampan yang memiliki hobi olahraga bersepeda ini, mengahiri jenjang pendidikan sekolahnya di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukorejo, Situbondo, hingga mendapat gelar S.Pdi. Sebelumnya dia juga sempat mengabdi menjadi seorang tenaga pengajar di Lembaga pendidikan Islam, salah satu pondok pesantren yang ada di desa kelahiran, menjadi guru Bahasa Indonesia.
“Sebelum menjadi Sekdes saya pernah mengabdi menjadi guru di salah satu Lembaga Pendidikan Islam di desa ini, yang merupakan tempat tumpah darah saya,” terang suami dari Fitria, istrinya yang juga berprofesi sebagai guru.
Dari dulu Sekdes muda nan rupawan ini memiliki cita-cita ingin jadi seorang pengusaha bukan jadi perangkat desa. Alasannya cukup sederhana, jika ia bisa sukses bisa berbagi dan menciptakan lapangan pekerjaan supaya angka pengangguran yang ada di desa tersebut bisa berkurang.
“Saya dulu waktu masih sekolah sering melihat profil seorang pengusaha sukses. Di hati terbesit kalau kelak saya harus bisa jadi pengusaha yang sukses, supaya berguna untuk orang sekitar dan bisa berbagi. Semoga Allah mengabulkan,” ucap Erfan, sambil mengingat masa-masa SMP.
Waktu itu dirinya tidak pernah membayangkan dan berkeinginan sedikit pun untuk menjadi perangkat desa. Tapi karena ada permintaan kuat dari barbagai tokoh masyarakat, dia menurut saja.
Erfan kembali menegaskan lagi prosesnya jadi Sekdes cukup cepat. Tahun 2017 dipanggil Kepala Desa Randuagung, dan langsung ditunjuk sebagai Sekdes Randuagung atas permintaan tokoh masyarakat desa setempat. Mantan guru bahasa Indonesia ini mengaku kalau di pemerintahan desa masih sangat awam dan harus banyak belajar.
“Ya mau bagaimana lagi kalau sudah ditunjuk oleh Kepala Desa dengan alasan permintaan para tokoh masyarakat, saya mengiyakan saja agar masyarakat tidak kecewa meskipun di pemerintahan desa saya masih awam dan perlu banyak belajar,” kisahnya.
Sekdes muda ini memiliki harapan mulia untuk ke depan, semoga Desa Randuagung bisa menjadi desa yang maju. Menjadi sejahtera terutama membantu semisal mendatangkan investor dari luar, sehingga mengurangi angka pengangguran yang ada di desa seperti keinginannya sejak kecil.
“Semoga saya bisa menjadi abdi masyarakat yang berguna untuk desa, karena sejak awal harapan dan keinginan saya membantu Kepala Desa Randuagung dengan menjadikan desa ini lebih maju dan meningkatkan perekonomian menjadi lebih baik supaya angka pengangguran berkurang dengan menarik investor masuk ke desa kami,” tutur ayah dari Nabilah Cecilia Permata Evans (Cece) dan Raesha Inez Farzana Evans (Inez) itu kepada awak media.