Headline

Wakil Bupati Belitung Timur (Beltim) Khairil Anwar dan Ketua DPRD Beltim Fezzi Uktolseja mengapresiasi Festival Budaya Lintang

Manggar, transindonesia.net – Digelarnya Festival Budaya Lintang sebagai wujud keberagaman dan keindahan warisan budaya masyarakat Beltim khususnya Desa Lintang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Belitung Timur saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan Festival Budaya Lintang sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan, memahami sejarah dan melestarikan tradisi yang telah ada di Beltim,” kata Wabup Khairil Anwar dalam sambutannya saat membuka Festival Budaya Lintang di kawasan wisata Tebat Rasau, Kecamatan Simpang Renggiang Kabupaten Beltim, Jumat (6/10)

Wabup Khairil Anwar mengungkapkan kegiatan ini merupakan langkah yang tepat untuk membangkitkan seni dan budaya di Kabupaten Beltim melalui kreasi, inovasi dan kolaborasi yang diharapkan terwujud dan terbentuknya karakter dan jati diri dengan kearifan lokal.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Beltim mencintai dan melestarikan budaya daerah. Kehadiran pertunjukan dan lomba dalam kegiatan ini akan membawa masyarakat kita semakin mencintai dan melestarikan budaya daerah kita,” ungkap Khairil Anwar.

Pembukaan Festival Budaya Lintang ditandai dengan pemukulan/ nutuk lesung diiringi Kesenian Betiong oleh Wabup Khairil Anwar, didampingi Ketua DPRD Kabupaten Beltim Fezzi Uktolseja, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Beltim Sarwan, Kristian Ajie selaku Kabid Pemasaran Pariwisata, Kelembagaan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Kabupaten Beltim, Kades Lintang Mahmudi serta tokoh adat setempat serta undangan lainnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Beltim Fezzi Uktolseja mengharapkan kegiatan ini dapat menggerakkan dan mengajak masyarakat untuk memajukan kebudayaan desa yang diunggulkan sehingga mampu memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Sangat bagus Festival Budaya Lintang, semoga desa-desa di Beltim bisa melestarikan budaya lokal. Apalagi dilaksanakan di kawasan wisata Tebat Rasau dapat lebih meningkatkan pariwisata Desa Lintang dan dari dana desa bisa didukung untuk melestarikan kebudayaan ini,” ujar Fezzi.

Senada yang disampaikan Kepala Bidang Kebudayan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Beltim, Sarwan menjelaskan festival ini menjadi wadah untuk memperkuat hubungan tali silaturahmi antara warga masyarakat terutama bagi generasi muda serta untuk mengembangkan potensi dan melestarikan budaya di Desa Lintang.

“Kami memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendorong dan memberdayakan potensi budaya, agar tetap lestari dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Sarwan.

Acara Festival Budaya Lintang yang digelar selama 3 hari (6-8 Oktober 2023) ini diisi dengan berbagai lomba yakni Kesenian Betiong Begubang, Lomba masak gangan ikan darat, lomba nirok, lomba permainan tuju kumbek, lomba permainan begura dan bazar UMKM kuliner tradisional. (Haryadi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button