Dituding Manipulasi Biaya Rawat Inap dan Obat-Obatan, RS Antonio Didemo Warga

BATURAJA – Puluhan massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli OKU (AMP- OKU) melakukan aksi demonstrasi didepan pintu keluar Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja, Kamis (16/02/23).
Demonstrasi ini dipicu lantaran pihak Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja di duga kuat telah melakukan kecurangan dengan memanipulasi biaya pengobatan dan perawatan bagi pasien hingga dianggap telah merugikan pasien.
RS Santo Antonio Baturaja diduga telah melakukan Penambahan hari rawat inap dan penambahan obat-obatan pada nota pembayaran pasien. Disamping itu, terindikasi pula pihak RS Santo Antonio telah terjadi penambahan biaya Jasa Dokter dan perawat serta obat yang diberikan kepada pasien harganya selangit tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu ke pihak keluarga.
Koordinator aksi Elvis mengatakan kepada awak media usai dilakukan negosiasi bersama management TS Santonio Baturaja, ” awalnya pihak Rumah Sakit tidak mengakui kalau mereka memiliki kesalahan – kesalahan seperti yang di sampaikan, namun ada sedikit kesalahan di sistim tapi semua terbantahkan, pada akhirnya mereka meminta waktu tiga hari untuk memberikan jawaban secara tertulis, serta semacam permintaan maaf dan akan mengembalikan kelebihan dana tadi karena menurut mereka memang itu kesalahan sistim yang sangat merugikan masyarakat dan kami tetap akan menunggu apa yang mereka jawab dalam tiga hari mendatang.” unkap Ketua Pekat ini.
Elvis menambahkan, menurut dia, setelah berdialog dengan pihak rumas sakit antonio secara alot, pihak RS Santo Antonio mengakui bahwa kejadian tersebut karna kesalahan sistem dan dan pihak rumah sakit bersedia mengembalikan uang kelebihan yang telah dibayar oleh pasien dan dalam jangka waktu tiga hari pihak rumah sakit akan membuat surat secara tertulis terkait keterangan rincian dana,obat-obatan dan lain-lain
Dikesempatan itu juga, Koordinator lapangan Franz Adib mengatakan, bahwa pihak RS Antonio mengakui kesalahan yang terjadi , ” tadi pihak Rumah Sakit Santo Antonio sudah menjelaskan, bahwa mereka meminta waktu tiga hari untuk memberikan jawaban secara tertulis, namun kami menegaskan kepada Pihak Antonio untuk memberikan stressing bagi karyawan yang melakukan kesalahan sebagai efek jera, dan selanjutnya kepada masyarakat OKU jangan sungkan-sungkan untuk berobat ke RS Antonio, karena ini akan kita kawal. Apabila tidak ada jawaban secara tertulis dalam rentang waktu tiga hari, kami akan melakukan Aksi lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi.” ujarnya ( Alv )