Birokrasi

Absen Saat Rakernas Projo, Pospera Jember: Bang Adian Memang Bikin Bangga

JEMBER – Anggota DPR RI Adian Napitupulu beberkan alasan tidak menghadiri rakernas Projo di Magelang beberapa waktu lalu. Adian mengatakan ketidakhadirannya sesuai saran Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto melalui telepon.

“Pertama, sebaiknya saya tidak menghadiri acara yang terindikasi menjadi ajang dukung mendukung capres karena Partai saat ini belum memutuskan apapun terkait siapa Capres dan Cawapres,” kata Adian dalam keterangannya, Rabu (8/6). Kedua, lanjut Adian, sebagai anggota DPR, maka ketua Badan Pemenangan Pemilu menyarankan agar kader partai mengintensifkan pertemuan dengan Rakyat, di daerah pemilihan lebih penting dibandingkan pertemuan terkait dukung mendukung capres dan cawapres yang penetapannya masih sekitar 16 bulan lagi.

“Namun selain percakapan tersebut, agar semuanya utuh dan terang benderang, perlu juga saya sampaikan garis besar pembicaraan saya dengan Projo dan beberapa perwakilan relawan yang hadir pada malam sebelum acara Projo di laksanakan,” beber Adian. Pertama adalah selamatkan Uang Rakyat. Baiknya para Relawan Pendukung Jokowi memiliki sikap yang sama yaitu bagaimana agar dua tahun terakhir Pemerintahan Jokowi bisa lebih maksimal, salah satunya adalah dengan menyelamatkan anggaran negara sekitar Rp5.000 triliun hingga Rp5.500 triliun yang akan di gulirkan dalam dua tahun anggaran terakhir.

Terkait hal itu Presiden perlu bersikap tegas dengan meminta Menterinya mundur jika mau menjadi calon Presiden. Bagaimanapun Menteri adalah pengguna anggaran dan Presiden perlu memastikan agar uang Rakyat itu tidak tercecer sia sia untuk kepentingan ambisi beberapa menterinya. Dalam pembicaraan yang sama, terlontar juga pemikiran bahwa menteri yang ingin menjadi Capres lalu memutuskan mundur dengan kesadarannya bisa jadi akan mendapat dukungan Rakyat.

Kedua adalah memperkuat Soliditas dan Kinerja Kabinet. Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu jauh hari sebelum masa kampanye tentu akan berdampak pada soliditas dan kinerja kementerian dan lebih jauh lagi bisa berpotensi terjadinya blok blok dalam kabinet dan itu tidak menguntungkan bagi pemerintahan Jokowi.

Terlebih lagi, lanjut Adian, jika pembentukan satu koalisi bisa menyebabkan terbentuknya koalisi partai lainnya atau pengkubuan dalam kabinet tentu akan membuat kabinet retak dan semakin tidak sehat. “Apa yang kita harapkan dari Pemerintahan jika hingga 2 tahun ke depan kabinet terkotak- kotak dalam beberapa koalisi, ada sekian partai dengan masing masing menterinya mendukung Bakal Calon Presiden si A, ada kelompok partai lain berikut menterinya mendukung Balon Presiden si B, atau ada beberapa menteri non Partai yang mendukung Balon si C. Atau bagaimana jika menteri dan wakil menterinya berbeda pilihan koalisi dan dukungan politik. Jika situasi itu benar terjadi, maka seluruh program Pemerintah akan sulit berjalan sesuai target,” lanjut dia.

Hasil pembicaraan ketiga adalah Bersatu melewati Pandemi dan memperbaiki ekonomi adalah prioritas. Adian mengatakan, kehadiran Ganjar Pranowo di Rakernas Projo jika tidak dihadiri oleh mereka yang juga berkeinginan menjadi calon Presiden tentu hanya akan meningkatkan suhu dari persaingan politik tapi tidak berdampak apapun pada perbaikan ekonomi negara pasca Covid ini. Suhu politik yang terlalu panas dan berlangsung lebih dari 24 bulan sungguh hanya akan mempertajam polarisasi di Rakyat.

Tapi jika dalam acara Projo tersebut hadir beberapa yang berkeinginan menjadi calon Presiden maka bisa jadi suhu politik justru menjadi lebih adem dan stigma Projo sebagai tim sukses capres akan berubah menjadi Projo sebagai Tim Sukses Demokrasi dan kesejahteraan Rakyat, dari Relawan menjadi negarawan. “Setelah berbicara terkait ketiga hal tersebut saya menyampaikan izin pamit pada kawan kawan Projo dan pimpinan relawan lainnya bahwa dengan segala hormat saya tidak akan hadir dalam acara Rakernas karena sebagai kader partai saya tidak akan mendahului Ketua Umum Partai,” kata Adian.

Sementara itu Ketua Pospera Jember, Ricky Tumanggor, menanggapi positif statement dari Adian Napitupulu. Sebagaimana diketahui, Adian selain menjadi penasehat Pospera Pusat beliau juga masih aktif di PENA 98 sebagai wadah aktivis 98. “Saya salut sama Bang Adian, sebagai aktivis berdarah batak kami juga melihat perkembangan politik lebih lanjut dari senior-senior lain di Jakarta seperti Sukur Nababan dan Rolas Sitinjak,” tegasnya.

Ricky justru merasa prihatin dengan perseteruan advokat sesama bermarga batak yang terjadi di Ibukota. “Biarlah di kancah penegakan hukum mereka bertengkar, tapi kami-kami yang berkarier di bidang politik bisa berdamai dan masih pakai nurani dalam bersikap dan menentukan pilihan,” tandasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button